Selamat Datang

TIK

Senin, 15 November 2010

pengenalan internet

Pengertian Internet dan Intranet

Pengertian Dasar Internet dan Intranet

Pengertian internet
Internet adalah suatu jaringan komputer yang satu dengan yang lain saling terhubung untuk keperluan komunikasi dan informasi. Sebuah komputer dalam satu jaringan internet dapat berada di mana saja atau bahkan di seluruh Indonesia. Sering juga internet diartikan sebagai jaringan komputer di seluruh dunia yang berisikan informasi dan sebagai sarana komunikasi data yang berupa suara, gambar, video dan juga teks. Informasi ini dibuat oleh penyelenggara atau pemilik jaringan komputer atau dibuat pemilik informasi yang menitipkan informasinya kepada penyedia layanan internet.


Pengertian intranet
Intarnet adalah jaringan komputer-komputer yang saling tersambung digunakan suatu sistem organisasi. Misalnya: jaringan komputer-komputer PT. Telkom seluruh Indonesia. Jadi dibilang “internet” khusus. Intranet berfungsi mengkomunikasikan komputer satu dengan yang lain, persis seperti internet tatapi layanannya terbatas, tidak seluas dan seberagam di internet.



Kegunaan internet
Bila kita melakukan akses di internet banyak sekali keuntungan yang dapat kita peroleh. Berikut beberapa kegunaan dari akses internet antara lain tercantum pada uraian di bawah ini:

Khususnya dalam dunia bisnis sarana informasi dan komunikasi internet juga digunakan sebagai media komunikasi promosi. Contoh: untuk image company, pengenalan dan pemasaran produk.
Dalam berbagai aktivitas bisnis dan administrasi pemerintahan, secara nyata sistem komunikasi menggunakan internet, ini terbukti dapat mengurangi biaya kertas dan biaya distribusi. Contoh: koran masuk ke dalam internet (online news), majalah, brosur dan juga jurnal.
Internet sudah semakin popular digunakan sebagai media komunikasi interaktif oleh berbagai pihak dalam bentuk: e-mail, dukungan pelanggan dengan “www”, video conferencing, internet relay chat, internet phone.
Pertukaran data dan informasi dengan sistem administrasi pemerintahan (e-goverment) atau sebagai resources discovery.
Untuk kebutuhan sistem perdagangan (e-commerce) internet sangat banyak digunakan yaitu perdagangan lewat bisnis dengan internet.
Internet juga semakin intensif dalam aktifitas perbankan, seperti untuk baking online yang memungkinkan nasabah bank melakukan transaksi secara online di depan komputer mereka (resourses sharing).

Sejarah Internet

Dijelaskan oleh Drew Heywood (1996), bahwa sejarah Internet bermula pada akhir dekade 60-an saat United States Department of Defense (DoD) memerlukan standar baru komunikasi Internetwork. Standar yang mampu menghubungkan segala jenis komputer di DoD dengan komputer milik kontraktor militer, organisasi penelitian dan ilmiah di Universitas. Jaringan ini harus kuat, aman dan tahan kerusakan sehingga mampu beroperasi didalam kondisi minimum akibat bencana atau perang.
Tahun 1969 Advanced Research Project Agency (ARPA) dibentuk, tugasnya melakukan penelitian jaringan komputer mempergunakan teknologi packet switching. Jaringan pertama dibangun menghubungkan 4 tempat yaitu UCLA, UCSB, Utah dan SRI International. Tahun 1972 jaringan ini telah menghubungkan lebih dari 20 host dan disebut sebagai ARPANet. ARPANet kemudian menjadi backbone Internetworking institusi pendidikan, penelitian, industri dan kontraktor yang berkaitan dengan jaringan militer (MILNet).
Tahun 1986 ARPANet mulai dikomersialkan dengan mengisolasikan jaringan militer agar tidak terjadi kontaminasi kepentingan. National Science Foundation (NFS) kemudian membiayai pembongkaran backbone ARPANet menjadi backbone Internet komersial dan dikelola oleh Advanced Network Service (ANS). Namun jaringan ini memang hanya berada di Amerika tidak bersifat Internasional.
Menurut Andrew S. Tanenbaum (1996), andil besar dalam perwujudan Internet adalah tergabungnya berbagai jaringan regional dari luar Amerika terutama Eropa seperti SPAN (jaringan fisika energi tinggi), BITNET (jaringan mainframe IBM), EARN (jaringan akademis Eropa dan digunakan pula di Eropa Timur) dan ditambah dengan sejumlah link transatlantik yang beroperasi pada 64 Kbps – 2 Mbps pada tahun 1988.
Menurut Khoe Yao Tung (1997), jaringan pendukung Internet di seluruh dunia adalah Amerika didorong oleh NFS – ANSNet dan CO+RE (jaringan nirlaba terbatas) yang bekerjasama dengan Commercial Internet Exchange (CIX) serta Sprint (perusahaan telekomunikasi umum) dan tahun 1990. Pengesahaan RUU NREN (National Research and Education Network) oleh Kongres Amerika pada Desember 1991.
Ditambah 8 aliansi jaringan regional yang tergabung dalam The Corporation for Regional an Enterprise Networking (CoREN) yaitu BARRNet, CICNet, MIDNet, EARNet, NorthWestNet, MYSERNet, SURANet dan WestNet. CoREN bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi MCI.
Kanada dengan jaringan backbone nasional CA*Net Australian Academic and Research Network (AARNET) The Europe Backbone (EBONE) dan The European UNIX Network (EUNet) dan RIPE organisasi jaringan e-mail Eropa.
Sedangkan Jepang memiliki Widely Integrated Distributed Environtment (WIDE), Today International Science Network (TISN), Japan Academic Interuniversity Network (JAIN) dan Japan UNIX Network (JUNET). Mereka bekerjasama dengan jaringan telekomunikasi komersial AT&T perwakilan Jepang yang disebut dengan SPIN.
Pelayanan lain yang bersifat internasional adalah InterCon International KK (IIKK) dan Internet Initiative Japan (IIJ) yang berasosiasi dengan WIDE untuk menyediakan jaringan Internet dikawasan Asia, termasuk jaringan penelitian dan pendidikan untuk kawasan Asia (disponsori oleh NEC, IIJ dan WIDE) yang disebut AI3 (Asia Internet Interconnection Initiative) yang mengembangkan teknologi satelit komunikasi Ku Band.
Belakangan muncul ABONE (Asia Backbone) yang didirikan oleh konsorsium negara-negara di Asia seperti Jepang, Korea, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia dan Hongkong. Interkoneksi dunia tersebut memakai jaringan serat optik antar benua berkapasitas + 45 Mbps, (T3 +), bahkan lebih besar lagi (OC12 155 Mbps) dan jaringan satelit telekomunikasi.
Fakta Statistik
Pada era 2000 perkembangan Internet dan jaringannya naik secara eksponensial. Dalam waktu kurang dari 10 tahun, tingkat pertumbuhan Internet melebihi densitas teknologi telekomunikasi (telepon, radio dan TV). Lambat laun content (isi) dari Internet mengintegrasikan teknologi telepon (VOIP – Voice Over IP, telepon berbasis jaringan Internet) dan WebTV. Sehingga backbone dan teknologi Internet saat ini menjadi penting untuk dikembangkan karena dipandang sebagai masa depan telekomunikasi dunia.
Pengguna Internet melonjak dari sekitar 3 juta pada tahun 1994 menjadi 60 juta pada 1996, 100 juta pada 1998 dan pada 2005 akan mencapai 1 milyar, demikian menurut Houghton (1999). Meskipun sebagian besar (60 %) pengguna masih berasal dari Amerika, namun hingga 2005 diperkirakan akan tercapai keseimbangan mengingat gejala pertumbuhan di Eropa dan Asia yang lebih pesat. Menurut Yom (1996) tingkat pertumbuhan penggunanya 10 % per bulan sedangkan menurut Kotler (2000) internet traffic akan meningkat 2 kali lipat setiap 100 hari.
Dilihat dari komposisinya kalangan pendidikan masih tetap mendominasi hingga 60 %, hal ini dapat dimaklumi karena memang merekalah inisator dari Internet. Selanjutnya diikuti kalangan bisnis 20 %, pemerintahan 15 % dan sisanya pengguna personal, demikian menurut Yom (1996). Profil pengguna masih didominasi kaum pria 70 %, usia 20 – 40 tahun, pendidikan perguruan tinggi, pekerjaan akademisi, pendapatan mencapai USD 65 ribu dan mereka cenderung menggunakan Internet di kantor atau sekolah, demikian menurut Khoe Yao Tung (1996).
Dalam penelitian terbaru, profil ini belum banyak berubah, namun mereka kini cenderung berusia lebih muda, lebih berpendidikan, lebih banyak pria. Gaya hidupnya menonjolkan aktualisasi diri, berasal dari kalangan akademik atau profesional yang sangat berorientasi terhadap masalah teknis, Kotler (2000). Dalam masalah pendekatan pembelian dan respon terhadap aktivitas pemasaran mereka sangat aktif dalam mencari informasi, ingin memegang kendali proses pemasaran dan cenderung reaktif negatif terhadap pesan komersial yang hanya menekankan aspek penjualan, Kotler (1998). Ini menunjukkan perbedaan demografi, gaya hidup, pendekatan pembelian dan respon terhadap pemasaran dengan kehidupan sosial nyata, demikian menurut Hanson (2000).
Berdasarkan survei AC Nielsen di Indonesia pada Juni 1999 diketahui jumlah pengguna Internet telah mencapai 800 ribu orang dan oleh Priyatmo (Kompas 12 Maret 2000) diprediksikan tumbuh 20 % per tahun. APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) memprediksikan angka 1,5 juta pada tahun 2000 dan 15 juta pada 2005. 25 % diantaranya merupakan pelanggan personal ISP sedang sisanya akan mengakses Internet dari Warnet atau Sekolah dan Kantor. Hal ini sesuai dengan kenyataan terjadinya booming bisnis Warnet sejak 1999.
CNRG ITB (1996) menunjukkan data pengguna Internet Indonesia agak berbeda dengan negara lain, 42 % didominasi pelaku bisnis dan hanya 30 % dari kalangan pendidikan, 20 % pemerintahan, 6 % riset dan 1 % LSM. Dari segi pemakaian Internet 32 % digunakan untuk keperluan pribadi, terutama sebagai sarana hiburan dan informasi, 43 % untuk kepentingan bisnis dan 25 % untuk keduanya, (Kompas 12 Maret 2000). Sebagian besar, 52 % akses Internet dilakukan di kantor, 26 % di Warnet, 19 % di Kampus, 13 % di rumah saudara, 11 % di rumah dan 1 % di perpustakaan, (Kontan 26 Maret 2000).
Di seluruh dunia pertumbuhan situs web mencapai 300 ribu per minggu. Semula jumlah seluruh situs web hanya sekitar 350 ribu pada 1996 kemudian mencapai puluhan juta pada 1999, Laudon dan Laudon (2000). Di Indonesia sendiri diperkirakan tingkat pertumbuhannya mencapai 30 – 50 situs baru setiap hari. Hal ini juga diperkuat dari data peningkatan permintaan pendaftaran domain .id sejak tahun 1997 yang dikelola oleh IDNIC.
2. MENGAPA INTERNET SELALU DIKAITKAN PROTOKOL TCP / IP ?
Standar Komputasi Terbuka
Isu terpenting di Internet pada masa awalnya adalah penerapan Standar Komputasi Terbuka (Open Computing Standard). Karena Internetwork dan Internet mengintegrasikan hampir semua sistem, jenis dan tipe komputer yang ada di dunia, maka harus ada standar yang menjamin komputer dapat saling berbicara satu sama lain dalam bahasa yang sama.
Menurut Drew Heywood (1996), standar bahasa komputer universal dikembangkan sejak 1969, terdiri dari serangkaian protokol komunikasi disebut Transfer Control Protocol (TCP) yang bertugas mengendalikan transmisi paket data, koreksi kesalahan dan kompresi. Kemudian Internet Protocol (IP) yang bertugas sebagai pengenal (identifier) dan pengantar paket data ke alamat yang dituju.
Protokol TCP / IP menyatukan bahasa dan kode berbagai jenis komputer di dunia sehingga disepakati sebagai standar utama jaringan komputer. TCP / IP berkembang cepat dan kaya fasilitas karena bersifat terbuka, bebas digunakan, ditambahkan kemampuan baru oleh siapapun dan gratis karena tidak dimiliki oleh siapapun. Menurut Khoe Yao Tung (1996), Drew Heywood (1996) dan Andrew S. Tanenbaum (1996) fungsi utama TCP/IP adalah :
o File Transfer Protocol (FTP) yaitu fasilitas transfer file antar komputer
o Surat elektronik (E-mail) atau fasilitas surat menyurat antar komputer yang terdiri atas Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) sebagai dasar komunikasi e-mail, Multi Purpose Internet Mail Extensions (MIME) yaitu standar format biner grafik, dan suara agar dapat ditransmisikan melalui e-mail, Post Office Protocol (POP) yaitu sistem penerima e-mail, Network News Transfer Protocol (NNTP) sarana pertukaran berita, artikel dan diskusi melalui e-mail
o Emulasi terminal jarak jauh (Telnet, Remote Login) yang memungkinkan suatu komputer (client) untuk masuk dan mengendalikan host yang terletak jauh darinya, misalnya pada network yang lain atau di Internet
o Simple Network Management Protocol (SMNP) yaitu protokol pengendalian peralatan network jarak jauh.
Drew Heywood (1996), fungsi utama itu masih diikuti dengan fasilitas Domain Name System (DNS) yaitu metode penamaan dan pengalamatan suatu network berdasarkan kelompoknya. Sedang Andrew S. Tanenbaum (1996) memberi pengertian secara singkat : aplikasi TCP / IP menghasilkan 4 fasilitas penting E-mail, News, Remote Login dan Transfer File.
3. INTERNET IDENTIK DENGAN HTML DAN WEB ?
Sekilas HTML
Semula tampilan Internet masih berupa teks murni, revolusi terjadi ketika Web atau World Wide Web (WWW – tampilan grafis dan multimedia di Internet) diperkenalkan. Menurut Sampurna (1996), Web adalah kumpulan kode berbasis teks yang sederhana dan universal, disebut Hypertext Markup Language (HTML). Karena berbasis teks, HTML diterjemahkan segala jenis komputer dalam bentuk tampilan informasi yang sama.
HTML adalah kreasi Tim Berners Lee, ilmuwan European Laboratory for Particle Physics (CERN – organisasi penelitian 18 negara Eropa) di Geneva Swiss. Maret 1989 Tim memperkenalkan Web dan HTML sebagai standar antar muka distribusi informasi di Internet yang mampu menggabungkan teks, grafik dan multimedia dengan metode navigasi menu pada mesin UNIX.
HTML adalah kode pemrograman yang menjadi dasar terwujudnya Web. Dengan HTML semua sistem komputer yang saling berbeda dapat mengenali format yang ditampilkan dalam situs Internet tanpa perbedaan yang berarti, termasuk didalamnya penampilan multimedia (grafik, suara dan citra video). HTML adalah bahasa pemrograman berbasis teks yang sangat sederhana dan praktis sehingga dapat dipahami oleh berbagai jenis komputer dalam platform sistem yang berbeda. Pendeknya, tidak ada sistem komputer yang tidak mampu membaca kode teks murni, semua pasti bisa.
Dokumen HTML mengandung kode perintah teks yang disebut tag untuk menampilkan tulisan, gambar, warna, suara, video, animasi serta link yang menghubungkan berbagai topik. Dengan bentuk hypertext maka halaman Internet (Web Site – Kios / Situs Internet) akan dapat dibangun dengan cepat.
Dalam konsep hypertext ini pembacaan suatu dokumen tidak harus urut namun bisa meloncat antar topik bahkan di print maupun dicopy ke media penyimpan lokal (harddisk misalnya). Format hypertext juga memungkinkan pemakai mesin sederhana untuk mengakses dokumen dalam bentuk teks saja. Perbedaannya hanya terletak pada tidak ditampilkannya gambar, grafik, animasi, video, suara dan warna.
Browser Web
Atas bantuan National Center for Supercomputing Applications (NCSA), Mei 1993, standar HTML ini diwujudkan dalam bentuk software untuk menampilkan Web yang disebut MOSAIC. MOSAIC adalah browser Web pertama dan dapat diaplikasikan multiplatform UNIX, NeXT, Windows dan Macintosh. Browser adalah program penterjemah HTML menjadi tampilan Web (teks, grafis dan multimedia) di layar komputer pemakai.
Kreator MOSAIC adalah Mark Andreesen, pada tahun 1994 bergabung dengan Jim Clark, yang kini dikenal sebagai salah seorang pendiri Silicon Graphics. Mereka membuat browser komersial pertama yaitu Netscape Navigator yang dengan segera menggeser popularitas MOSAIC.
Netscape sempat menjadi browser paling populer dan merupakan pelopor karena tersedia banyak versi untuk berbagai platform Operating System (OS) komputer dan bersifat terbuka (Open Source). Selain itu secara komersial cukup banyak pilihan Browser lain yang juga sangat populer misalnya Internet Explorer (Microsoft), Opera, Lynx (populer di lingkungan Unix).
Dalam beberapa tahun terakhir Browser di dunia didominasi oleh Internet Explorer (Microsoft) dengan pangsa pasar 94%. Seiring dengan popularitas maka banyak isu kelemahan keamanan IE terhadap ancaman malware, spyware dan berbagai dynamic scripting abuse. Netscape kembali menjadi pelopor ketika mengembangkan proyek Browser Open Source bersama dengan Mozilla Foundation, pada tahun 2004 mengeluarkan Browser gratis bernama FireFox. Browser ini diyakini memiliki ketahanan terhadap isu security. Dalam waktu singkat FireFox mampu menurunkan animo terhadap IE sampai pangsa pasarnya turun ke 84% hanya dalam beberapa bulan saja.
Web dan Perkembangannya
Januari 1992 pengguna Internet membentuk The Internet Society yang mempromosikan Internet. Tahun 1994 CERN dan MIT membentuk World Wide Web Consortium (W3C) sebagai otorita tunggal bagi pengembangan serta untuk menetapkan standar Web. Kesepakatan ini berhasil mengakhiri persaingan standar komersial (proprietary) antara vendor perangkat lunak Internet yang bertentangan dengan semangat Open Computing Standard.
Awal dekade 90-an, Web site (pusat informasi berbasis HTML di Internet) hanya berjumlah sekitar 50 buah URL (Uniform Resource Locator – sistem pengalamatan kios informasi di Internet) dan hanya berisi teks saja. Menurut Andrew S. Tanenbaum (1996), akhir 1990 telah berkembang menjadi 3 ribu jaringan dan 200 ribu komputer. Tahun 1992 host kesatu juta terhubung ke Internet dan tahun 1995 terdapat puluhan backbone, ratusan jaringan menengah regional, puluhan ribu LAN, host dan pengguna. Pertumbuhannya mencapa dua kali lipat setiap tahun, Paxton (1996).
Kini Web adalah antar muka paling populer di Internet yang mampu menampilkan tidak hanya teks namun juga grafik (gambar, foto, animasi), suara, video dan dimensi virtual (3D). Diperkirakan pada akhir 1998 telah lebih dari 10 juta Web site dibangun oleh institusi pendidikan, bisnis, media massa, hiburan, militer dan sebagainya dengan pengguna lebih dari 100 juta.
Praktis sebagian besar content Internet memang ditampilkan berbasis Web, sehingga Internet sering diidentikkan dengan Web. Hal ini tidak seluruhnya dapat dibenarkan, karena banyak fungsi Internet lainnya yang juga dominan bahkan merupakan layanan dasar dan tertua yaitu E-mail dan Rlogin, News dan Internet Relay Chat (IRC) yang juga sangat populer.
Saat ini layanan klasik tersebut bisa juga ditampilkan melalui Web berkat teknologi Dynamic HTML, XML dan Java. Namun tetap perlu diingat bahwa di Internet bukan hanya ada layanan Web saja, karena client dengan resource yang terbatas tetap bisa mengakses Web melalui e-mail atau Rlogin yang berbasis teks saja.
Aplikasi Terbaru Terkait Dengan Web
IRC juga mendapat pesaing yang disebut Internet Messaging atau Messenger Services. Yang semula terkenal adalah ICQ (I Seek You), disusul oleh berbagai perusahaan portal web terkemuka seperti Yahoo Messenger, MSN Messenger, AOL Internet Messenger. Aplikasi ini mengintegrasikan berbagai aplikasi dalam portal web dan multimedia, sehingga pengguna selain bisa berkomunikasi melalui teks seperti IRC (chatting) juga suara, video (perangkat kameranya disebut webcam), conference, SMS, radio online dan belakangan juga mendukung aplikasi VOIP seperti terdapat pada aplikasi Skype.
Blog dan Relational Community
Dinamisasi Web juga menghasilkan aplikasi, kebiasaan serta komunitas baru yang disebut dengan Blog dan Relational Community. Blog adalah suatu catatan harian, agenda dan forum yang bisa menjadi tempat curhat dalam bentuk portal Web yang bersifat personal, cair dan bisa berisi apa saja, bebas. Pelakunya disebut dengan Blogger. Mereka umumnya berkelompok dalam komunitas tertentu di dunia maya.
Blog punya kelebihan dibanding dengan personal web site biasa yang cenderung statis. Blog pada umumnya interaktif, update secara agresif, bisa beberapa kali dalam sehari, karena Blogger saling berbagi materi dan terhubung pada jaringan relasi sesama Blog secara online. Sehingga perubahan isi sebuah Blog bisa diikuti oleh Blogger lain dan mereka bebas saling berpartisipasi memberi komentar, mengutip atau membahasnya dalam sebuah forum bersama. Blog juga dapat dilengkapi dengan galeri foto, forum diskusi serta shout box dimana setiap pengunjung bebas “nyeletuk”.
Blog dianggap sebagai sebuah budaya pop yang memberikan bentuk ekpresi yang berbeda terhadap kebebasan berpikir dan berpendapat secara pribadi di Internet. Blog bahkan bisa menjadi nara sumber bagi berita-berita media resmi, seperti yang terjadi dengan salah satu Blogger asal Irak ketika ia menceritakan kondisi Baghdad di saat agresi Irak oleh Tentara Gabungan Amerika Serikat dan Inggris.
Selain Blog, kini muncul trend baru yang dikategorikan sebagai relational community. Ide dasar konsep komunitas ini adalah setiap orang membuat database pribadinya dalam sebuah account di sebuah web site, kemudian menghubungkannya dengan database orang-orang lain yang ditemuinya di Internet. Bisa kawan lama, saudara, teman baru dsb. Mereka bisa saling berkenalan, bertukar pesan, memasang foto-foto dan biasanya juga berujung ke Blog. Sehingga muncul fenomena bersosialisasi baru secara maya. Yang menarik dari aplikasi ini, adalah kemungkinan mempertemukan kembali sahabat lama yang sudah lama terputus komunikasi.
Blog dan Relational Community kini cenderung juga terintegrasi dengan sistem Mailing List dan Messaging Services (seperti yang dilakukan oleh Yahoo!), sehingga benar-benar menjadi media dan “rumah” bagi sebuah komunitas dari seluruh dunia. Berkat integrasi ini, dengan sebuah identitas tunggal anda dapat memiliki semuanya, sebuah account email, blog, messaging services, relational community dan mailing list. Anda dengan mudah dapat membangun “komunitas maya” anda sendiri.
Dynamic HTML
Kemampuan terbaru HTML adalah gabungan beberapa script (program pendek) dalam HTML yang mampu menjadikan situs Web bersifat dinamik, cerdas, mampu berubah otomatis sesuai kehendak pengunjung. Standar ini disebut Dynamic HTML. Ide dasarnya adalah menciptakan suatu halaman Web yang cerdas namun sederhana dengan memanfaatkan teknologi server dan script sekaligus yang bisa dieksekusi oleh browser biasa.
Dengan DHTML halaman web bisa bersifat interaktif, menampilkan hal tertentu yang spesifik untuk setiap user yang berbeda atau pop up windows yang customized terpisah secara otomatis walaupun tanpa diminta. Situs tersebut mampu mengerjakan hal yang tersembunyi seperti mengirimkan cookies atau mendeteksi informasi dalam komputer pengunjung.
Extended Markup Language
XML adalah standar terbaru dalam DHTML dimana tag source code yang ditulis bisa didefinisikan dengan sangat bebas oleh developer. Dengan cara demikian sebuah web site bisa dibangun dengan sangat spesifik, khas, orisinil dan sangat sulit untuk ditiru karena hanya dapat dimengerti oleh penulisnya sendiri. Di sisi lain developer menjadi memiliki ekspresi yang tidak terbatas untuk menuangkan semua idenya. Sangat customized.
Standar XML bisa terwujud berkat teknologi yang dikembangkan dengan sangat intens oleh para vendor browser dan teknologi server web. Namun hal ini menyimpan kelemahan dimana para developer web bisa menjadi sangat tergantung dengan satu produk tenologi vendor tertentu, meskipun hasil karyanya akan tetap kompatibel bagi platform vendor lain.
Scripting
Dasar DHTML adalah scripting, suatu program pendek yang disisipkan ke dalam HTML. Script adalah bentuk sederhana dari bahasa pemrograman komputer yang umum misalnya C, Perl, Java, Phyton, Visual Basic, Delphi dll. Dengan scripting, teknologi Web menjadi interaktif dan kaya. Keuntungan lainnya adalah kemampuan untuk mengintegrasikan web dengan back office.
Kendala terbesar jaringan komputer multiplatform seperti Internet adalah diperlukannya suatu standar interface yang mampu menghubungkan dan memungkinkan seluruh sistem yang saling berbeda tersebut bekerja sama. Teknologi scripting adalah salah satu solusi. Scripting web menjadi interface standar di Internet untuk menghubungkan pengunjung web site dengan sistem dan software back office di dalam sistem yang satu sama lain berbeda tersebut. Misalnya sistem database back end yang biasanya proprietary.
Setiap vendor memiliki sendiri (propietary) teknologi scripting. Microsoft misalnya, punya teknologi Active Server Pages (ASP), berjalan di platform Windows terutama versi server. ASP dijalankan dengan software web server Internet Information Server (IIS) serta memakai fasilitas desain FrontPage serta script Active X dan JScript yang sangat kompatibel dengan produk Back Office Microsoft seperti SQL, MS Access dan Visual Basic.
Allaire Cold Fusion (kini diambil alih oleh Macromedia), membuat produk all in yang dibutuhkan oleh web developer meliputi sistem server, scripting dan sekaligus tools untuk desain. Software ini memiliki kompatibilitas penuh terhadap hampir semua sistem database klasik seperti SQL dan Oracle.
Di kalangan open source, scripting menggunakan PHP yang sourcenya memang kebanyakan free karena sifatnya GPL (General Public License). Pilihan lain adalah C, Phyton, Perl yang dijalankan dalam mode CGI (Common Gateway Interface). Ini sedikit berbeda dengan Java yang berbasis bahasa C, dikembangkan intensif oleh Sun Microsystems. Keunggulan Java mampu bekerja multiplatform dan kompatibel dengan produk proprietary.
Client Side Scripting
Di Internet terutama Web, kisah sukses HTML telah banyak memberikan jawaban terhadap masalah integrasi dan kompatibilitas lintas platform. Tapi HTML bukanlah bahasa yang kompleks dan mampu menangani masalah besar seperti data base. Teknologi scripting adalah salah satu solusi. Dalam hal ini Sun Microsystem dan Java adalah pelopornya.
Pada masa awal Internet bahasa C menjadi andalan banyak orang dengan asumsi bahwa Internet terutama dibangun berdasarkan infrastruktur UNIX sedang C adalah bahasa ibu bagi UNIX. Namun Internet berkembang jauh lebih cepat, bahasa C menjadi bermasalah karena terlalu kompleks dan perlu banyak penyesuaian untuk menerapkan C ke dalam aplikasi Internet.
Awal 1995 SUN Microsystems memperkenalkan sebuah modifikasi dan penyederhanaan atas bahasa C standar yang disebut Java. Bahasa Java ini dengan cepat menjadi sangat populer karena berhasil diimplementasikan secara praktis sebagai suatu script ke dalam HTML. Para vendor browser pun dengan cepat mengadopsi teknologi baru ini bahkan kemudian mereka mengembangkan sendiri berbagai macam modifikasi Java Script berdasar lisensi dari SUN Microsystems.
Dewasa ini Java telah diakui sebagai bahasa pemrograman standar di Internet dan terus dikembangkan oleh berbagai konsorsium (selain oleh SUN sendiri) guna memperbaiki kompatibilitas, fleksibelitas dan kecepatannya. Java bahkan menjadi platform dasar yang disetujui oleh W3C. Java juga dikembangkan untuk aplikasi umum yang kompleks sebagaimana bahasa pemrograman lainnya dan bukan hanya untuk Internet.
Java berbentuk script di dalam HTML dan dikenal dengan istilah Client Side Processing dimana proses eksekusi program dilakukan di komputer pengguna dengan menggunakan browser biasa. Karena model tersebut maka Java Script memiliki kelemahan dalam hal kecepatan proses. Namun kelebihannya tidak tergantung kepada fasilitas yang disediakan server.
Server Side Scripting
Pemrograman lainnya di dalam aplikasi Internet menggunakan Common Gateway Interface (CGI) script. Banyak bahasa pemrograman komputer populer yang mendukung CGI diantara lain C, Perl, Visual Basic, Phyton dan bahkan Borland Delphi. Sebagian memang dikhususkan untuk aplikasi CGI pada platform, mesin, dan software server tertentu misalnya Cold Fusion, PolyForm, ASP, PHP dan FrontPage Extension.
Desain sistem CGI adalah model Server Side Processing dimana proses request dan eksekusi program dilaksanakan dengan fasilitas server, user tinggal menerima hasilnya. Karena itu CGI sangat tergantung pada kapasitas dan teknologi yang berjalan di server.
CGI sebagaimana teknologi scripting lainnya mampu menghasilkan aplikasi yang kompleks sehingga bisa menggantikan program konvensional apabila diaplikasikan dalam Intranet. CGI juga sangat mudah diintegrasikan ke dalam model dan struktur aplikasi database, security, enkripsi dan otentikasi sehingga dengan cepat menjadi standar utama teknologi Web / HTML khususnya di bidang e-commerce. Dengan CGI para developer bisa membangun interface berbasis web yang sama untuk semua platform lebih.
Macromedia Flash
Macromedia adalah salah satu vendor yang berkonsentrasi penuh di bidang teknologi Web dan HTML. Produknya yang sangat terkenal adalah Flash, suatu integrasi teknologi grafis dan scripting web berbasis Java. Dengan Flash, developer web tidak lagi mengalami kesulitan menciptakan suatu kreasi web dan grafis interaktif yang sangat dinamis di web.
Flash mampu menampilkan impian web site dengan berbagai animasi dan berbagai paduan teks dan grafis yang atraktif. Namun kendala terbesar bagi Flash adalah keterbatasan resource Internet itu sendiri. Kebanyakan link Internet dibangun diatas infrastruktur telekomunikasi yang kapasitasnya tentu sangat terbatas. Sedangkan agar bisa tampil sempurna, kreasi Flash sangat memerlukan bandwidth yang cukup memadai.
Wireless Application Protocol
WAP (Wireless Application Protocol) adalah standar terbaru teknologi HTML yang khusus dipergunakan untuk membangun web site yang melayani akses Internet melalui telepon selular dan GPRS (Global Packet Radio Services). Pada dasarnya WAP sendiri berbasis HTML biasa, namun dengan tampilan dan coding yang lebih sederhana mengingat kinerja akses Internet melalui ponsel dan GPRS masih rendah. Singkatnya WAP adalah versi minimalis dari HTML standar.
Dukungan Web Terhadap Multimedia
Dengan kemajuan teknologi Web, kini semakin banyak ragam informasi yang dapat ditampilkan di Internet. Jutaan kios yang mendukung multimedia (grafis, animasi, video, film, suara, efek 3D dsb.) muncul dalam berbagai tujuan dan visi. Bahkan kini dengan software tertentu PC anda bisa dijadikan video phone ke tujuan manapun dengan pulsa lokal. Dengan teknologi teleconference konsep kegiatan pendidikan jarak jauh bisa diwujudkan.
Demikian juga game baik yang on line dan gratis maupun yang harus dibeli, shareware dan freeware telah menjadi bagian dari kekayaan Internet. Dunia hiburan yang lain seperti musik, film, televisi, majalah, koran, tabloid, teater juga telah berada di Internet. Musik dengan format terkompresi MP3 dengan mudah dapat dijumpai di setiap sudut Internet. Anda bisa mendapatkan klip video dalam bentuk MPEG yang dapat di download secara gratis. Demikian juga jika ingin menonton film atau mendengarkan radio, kini secara on line bisa dilakukan berkat adanya teknologi multimedia streaming.
Informasi mengenai artis, gosip dan pernik-pernik selebritis lainnya tersedia melimpah. Banyak fans club yang membuka kios Internet dengan beragam informasi yang tidak terdapat dalam situs resmi. Dunia hiburan adalah daya tarik yang lain bagi Internet karena kekayaannya.
Media massa adalah kelebihan lainnya. Koran on line akan menghadirkan berita terkini dihadapan anda lebih cepat daripada loper koran. Belum lagi alternatif sumber berita dapat anda kunjungi satu per satu tanpa harus mengeluarkan uang langganan serta menumpuk koran / majalah bekas yang berdebu di sudut rumah. Bilamana diperlukan hard copy cukup mencetaknya ke printer atau mengkopi ke disket.
Informasi menjelajah dunia dalam orde detik, berbagai peristiwa penting berkat Internet dapat diikuti setiap menit dari ujung belahan dunia lain. Ketersediaan dan keragaman informasi di Internet juga sulit ditandingi media lainnya. Berbagai database, katalog, buku, ensiklopedia, perpustakaan dsb. tersedia gratis, lengkap dan cepat dalam bentuk tulisan maupun multimedia.
Komoditas bisnis juga diperjualbelikan secara on line di Internet sehingga orang dapat berbelanja dan berusaha di Internet. Kegiatan bisnis di Internet ini sering disebut sebagai e-commerce. Sebagian besar perusahaan multinasional berusaha menampilkan Web sitenya di Internet. Mereka sadar bahwa Internet adalah pasar dan bisnis yang sangat potensial.
4. APAKAH PORTAL, E-COMMERCE DAN SEMUA ISTILAH ‘E’ LAINNYA ?
Portal
Portal adalah web site yang menjadi pintu gerbang, starting point bagi pengunjung untuk memulai aktivitasnya di Internet. Portal yang bersifat horizontal menyediakan berbagai informasi dan layanan umum. Sedangkan portal vertical menyediakan informasi dan layanan yang spesifik untk bidang tertentu saja, sehingga bisa bersifat personal bagi pengunjungnya.
Layanan umum yang tersedia biasanya adalah search engine, berita, pooling, berbagai macam rubrik dan fasilitas seperti SMS serta chat room. Yang bersifat personal bisa berupa personal diary dan calender, account e-mail bahkan personal web. Portal vertical bahkan bisa bersifat eksklusif dan hanya menampilkan informasi yang dikehendaki komunitasnya. Misalnya portal yang bersifat religius seperti scientology, namun bisa saja sebaliknya bersifat terbuka meskipun membahas hal spesifik seperti toko buku amazon.
Kelengkapan fasilitas Portal mampu menciptakan ketergantungan bagi pengunjung agar secara reguler datang ke web site tersebut. Lambat laun mereka akan tertarik untuk menjadi member dan menjadikan portal tersebut halaman pertama setiap kali membuka Internet browsernya. Portal dibangun sebagai one stop services bagi pengunjung. Sehingga orang menjadi betah menelusuri isinya karena semua yang dibutuhkan ada di sana tidak perlu menjelajah ke tempat lain. Pada titik ini, pengunjung ini boleh dibilang telah masuk ke dalam komunitas portal tersebut.
Tujuan utama sebuah portal adalah membangun komunitas dengan cara mengikat pengunjung secara sukarela ke dalam berbagai layanan yang disediakannya. Apabila densitas komunitas sudah cukup tinggi, pengelola portal memiliki metode pendataan secara statistik sehingga mereka dapat mengetahui profil pengunjung dan membaginya dalam berbagai kelompok. Mereka juga akan membuat prediksi berdasarkan berbagai pola kunjungan sehingga mengetahui dengan pasti layanan apa yang paling diminati.
Dengan komunitas dan data statistik yang dimilikinya tersebut, pengelola portal kemudian dapat menjual space web site dan layanan yang dimilikinya kepada para pemasar berbagai produk yang sesuai dengan komunitas portal tersebut. Tidak jarang, portal didirikan oleh suatu konsorsium bisnis yang memang memiliki minat untuk melakukan pemasaran melalui web site. Suatu portal bisa menjadi tempat perdagangan, semacam trading house.
E-Commerce
Secara sederhana, E-Commerce adalah semua kegiatan bisnis dan perdagangan di Internet. Mulai yang sekedar bersifat informatif misalnya situs resmi perusahaan, pelayanan konsumen, riset pasar, sampai yang bersifat perdagangan secara riil. Perdagangan ini bisa secara retail (eceran) yaitu kegiatan perdagangan langsung antara produsen dan konsumen, ini disebut sebagai B to C (Business to Consumer). Kemudian antara produsen dengan produsen (B to B) dan konsumen dengan sesama konsumen (C to C) maupun konsumen kepada produsen (C to B).
E-commerce sebenarnya terdorong oleh pesatnya pertumbuhan populasi Internet itu sendiri. Kemudian ditentukan pula oleh sejumlah trend ekonomi global yang memang cenderung merubah gaya hidup manusia, cara pandang terhadap informasi dan pergeseran paradigma dan budaya bisnis itu sendiri. Di era ini pasar konvensional mulai ditinggalkan dan makin bergeser ke virtual market place yang pertumbuhannya jauh lebih besar. Memang tingkat pertumbuhan bisnis dan pemakai Internet sangat luar biasa, melebihi penetrasi teknologi telekomunikasi lain seperti telepon, TV dan radio. Apalagi ini terjadi hanya dalam beberapa tahun saja, kurang dari satu dekade.
Aktifitas E-Commerce atau E-Business ini sebenarnya ditujukan untuk, pertama, menyempurnakan efisiensi transaksi atau layanan sehingga mereka bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan kinerja yang lebih baik. Kedua untuk mendapatkan keuntungan materi atau pendapatan misalnya dari yang bersifat kovensional seperti penjualan, iklan, komisi trading, lelang maupun perdagangan saham dan valuta asing hingga transaksi investasi, tender atau e-procurement termasuk “head hunting” (lowongan kerja).
E-Commerce dan Bubble Economy
Liberalisasi ekonomi bila digabungkan dengan Internet ternyata mampu menciptakan trend baru di dalam bisnis. Bahkan di Internet, akumulasi tingkat kunjungan (hit rate) dan suatu ide e-bisnis bisa didaftarkan ke bursa saham untuk mendapatkan gain dan investor. Banyak portal dibuka dengan konsep yang ambisius, investasi fantastis serta pemasaran yang intens, tujuannya adalah publisitas agar dapat segera menciptakan sejumlah komunitas dalam tingkat tertentu. Bila ini tercapai mereka segera menjualnya ke bursa saham. Ketika gain telah diperoleh mereka segera menjualnya ke investor lain.
Sehingga bisnis ini menjadi ajang perjudian jangka pendek dan dijuluki orang dengan Bubble Economy. Ciri khas yang sangat penting adalah kebanyakan portal dan kegiatan e-bisnis bubble adalah mereka tidak pernah memiliki core bisnis atau trading yang riil, secara konvensional alias tanpa core dan market yang jelas. Kalaupun ada nilainya tidak terlalu signifikan bila dibandingkan dengan apa yang mereka pertaruhkan dan publikasikan di lantai bursa. Kebanyakan bisnis riil yang dilakukan ditujukan untuk publisitas dan menarik minat untuk mempercepat pertumbuhan komunitas belaka, nilai transaksinya sendiri kecil. Oleh karena itu banyak sekali usaha jenis MLM yang terjun ke dunia bubble ini.
Satu fakta yang sangat penting adalah, bisnis bubble ini dengan cepat terlihat makin sulit dipertahankan. Terutama apabila fokus marketnya tidak terlalu jelas. Apalagi sejumlah pemain saham IT besar bertumbangan di lantai bursa IT dunia NASDAQ. Di Indonesia sendiri bisnis portal yang bersifat bubble sebenarnya tidak terlalu populer karena bisnis di bursa saham masih sedikit peminatnya. Sistem bursanya sendiri juga kurang mendukung sehingga kebanyakan saham IT masih dijual di bursa saham luar negeri.
Justru di Indonesia yang memiliki prospek cerah adalah portal vertical yang bersifat trading dan retail. Penjualan on line memang tumbuh cukup besar di Indonesia, terutama barang bekas dan produk elektronik serta asesorisnya. Pangsanya masih didominasi pasar domestik, namun untuk sejumlah produk unggulan tertentu sudah banyak yang ekspor seperti furniture, handycraft dan layanan pariwisata. Seiring dengan semangat OTODA, ada kecenderungan pemerintah daerah untuk membuka portal yang menampilkan potensi daerah dan produk unggulan serta mencoba mengelolanya sebagai trading house.
Portal horizontal yang cukup berhasil adalah yang banyak menawarkan news, opini dan hiburan. Beberapa diantaranya telah diakuisisi perusahaan yang mencoba masuk ke bursa saham. Namun secara umum gairah usaha di bidang portal horizontal menunjukkan trend yang menurun, terutama setelah sejumlah pemain besar yang mencoba menggabungkan dengan bisnis ISP broadband ternyata tidak mampu menciptakan peluang. Penilaian sementara lebih disebabkan oleh kelesuan ekonomi nasional yang berkepanjangan.
Istilah E-lainnya
Selain E-Business dan E-Commerce, masih banyak istilah lainnya. Salah satunya adalah E-Education dan E-Government. Internet sendiri sebenarnya memang dipelopori oleh kedua bidang tersebut, terutama di Amerika. Pada saat ini E-Education bahkan telah berkembang pesat dengan menonjolkan Distance Learning (kelas belajar jarak jauh). Metode ini tentu saja sangat efisien dan murah dibandingkan kelas reguler.
Teknologi multimedia di Internet sangat berperan dalam hal ini, karena dengan audio video streaming, tele conference, VOIP, IRC, Interactive Web dan berbagai kombinasi lainnya menjadikan Distance Learning dimungkinkan berjalan secara real time. Nyaris tidak ada bedanya dengan kegiatan reguler, karena pada saat yang sama siswa dapat melakukan tanya jawab dengan nara sumber dan dilanjutkan melalui forum diskusi on line maupun melalui mailing list (e-mail). Materi dan rekaman kegiatan bisa didownload serta dikaji ulang secara off line.
Dari segi administrasi para siswa dapat memperoleh layanan yang efisien dari penyelenggara pendidikan karena mulai dari pendaftaran, pembayaran, perencanaan studi dan konsultasi dilakukan secara on line tanpa birokrasi dan antrian yang menjemukan. Bahkan hasil rekapitulasi kegiatan akademik termasuk nilai dan tugas bisa diselesaikan cukup dengan mengakses web.
Bahkan masyarakat bisnis juga memanfaatkan kecenderungan ini untuk melakukan pendidikan atau kursus secara on line bagi para karyawan atau untuk melakukan ujian dan sertifikasi. Dua sertifikasi komersial Internasional yang sangat populer dan banyak diselenggarakan secara on line adalah CCNA dari Cisco dan MCSE dari Microsoft.
Dengan cara demikian banyak orang dari seluruh dunia dapat mengikuti proses belajar dan bahkan sampai ujian cukup melalui terminal yang terhubung ke Internet dari mana saja. Kini di Indonesia berbagai simulasi try out misalnya UMPT yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan dan bimbingan belajar juga dilakukan secara on line di Internet. Dan hasilnya bisa diperoleh secara real time saat itu juga.
Kelebihan E-Education lainnya adalah bergabungnya berbagai pusat penelitian dan perpustakaan dari seluruh dunia. Dengan fasilitas ini, berbagai jurnal, laporan penelitian, koleksi buku dan makalah bisa diperoleh dan saling dipertukarkan secara bebas. Media ini dengan sendirinya menjadi tempat baru bagi sumber informasi data dan kajian ilmiah.
Bidang lainnya yang kini juga semakin didorong untuk masuk ke dunia on line di Internet adalah pelayanan publik, dalam hal ini adalah E-Government. Di sejumlah negara kecenderungan ini sangat terasa dan bahkan menjadi obsesi dan prestise. Sebagai contoh adalah Singapura, memiliki sistem yang sangat terstruktur untuk menampilkan hampir semua layanan publiknya ke Internet. Mulai dari perpajakan, prosedur impor, perijinan hingga paten. Dan memang terbukti fasilitas ini mampu meningkatkan kepuasan publik, investor dan dunia bisnis karena mereka mendapatkan layanan 24 jam yang sangat mudah dioperasionalkan tanpa birokrasi yang seringkali membuat frustasi.
Malaysia juga memiliki program serupa yang lebih ambisius karena mereka menampung seluruh potensi dan aktivitas dunia TI termasuk industri dan infrastrukturnya ke dalam suatu lingkungan. Termasuk di dalamnya adalah layanan publik pemerintahan, kesehatan sampai pendidikan. Impian ini lebih merupakan upaya untuk meng-E-kan seluruh kehidupan Malaysia.
Di Indonesia berbagai konsep serupa juga dilakukan, namun sejak krisis terjadi program tersebut menjadi macet karena semuanya bergantung pada bantuan asing. Pemerintah sebenarnya tidak punya suatu konsep yang jelas dan terkesan kurang peduli.
Pembahasan berbagai konsep telematika berkaitan dengan ICT (Internet Computer and Telecommunication) untuk pemberdayaan masyarakat dan pengembangan daerah rural baru mulai menonjol beberapa saat terakhir, bahkan sampai dilahirkan kementrian khusus KomInfo. Namun motifnya masih tetap serupa, gairah ini muncul karena adanya tawaran bantuan asing. Ini sangat berbeda dengan negara ASEAN lain yang memang mengembangkan Telematika (IT) dengan serius dan mandiri bukan sebagai proyek prestise untuk menghabiskan dana asing.
5. APAKAH INTRANET SAMA DENGAN INTERNET ?
Pengertian
Intranet adalah konsep LAN yang mengadopsi teknologi Internet dan mulai diperkenalkan pada akhir tahun 1995. Khoe Yao Tung (1997) mengatakan Intranet adalah LAN yang menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas Internet, diibaratkan berInternet dalam lingkungan lokal. umumnya juga terkoneksi ke Internet sehingga memungkinkan pertukaran informasi dan data dengan jaringan Intranet lainnya (Internetworking) melalui backbone Internet.
Keunggulan
Kompatibilitas Intranet (sebagaimana Internet) sangat tinggi terhadap sistem lainnya sehingga mudah diterapkan, dipelajari, dikembangkan dan dikonfigurasi ulang. Dukungan aplikasi, program dan sistem operasi yang luas akibat dari popularitas Internet menjadikan Intranet sebagai masa depan LAN. Keistimewaan fasilitas Intranet yang tidak terdapat pada jaringan lokal (LAN) konvensional adalah :
o Tampilan Web (grafis, multimedia) pada sistem operasi, navigasi, aplikasi maupun databasenya sehingga sangat mendukung konsep open platform
o Fasilitas standar Internet seperti Web, surat elektronik (E-mail), transfer file (FTP), emulasi terminal jarak jauh (Telnet, Rlogin), pengendalian peralatan network jarak jauh (SMNP) sehingga mudah diintegrasikan dengan Internet
o Aplikasi Internet yang kaya seperti search engine, mailing list, newsgroup, archie, gopher, wais dan sebagainya
o Script programming universal Common Gateway Interface (CGI), Perl, Visual Basic, C dan Java, PHP, Phyton dan sebagainya yang mendukung operasi database
o Dukungan integrasi database dan kompatibilitas dengan perangkat lunak yang telah ada seperti dengan Foxpro, SQL maupun Oracle
o Teknologi LAN seperti manajemen database, sistem terdistribusi, client server, sharing resource and peripheral tetap dipertahankan.
Salah satu hal terpenting dalam Internet adalah keamanan jaringan. Isu ini sensitif mengingat jaringan telekomunikasi komersial yang dipakai bersifat umum (public service telecommunication network) sehingga rentan terhadap penyusupan, penyadapan dan pembajakan data. Berbagai teknologi canggih terus dikembangkan untuk menjamin keamanan seperti firewall, enkripsi, encapsulated data packet, id recognition, VPN (Virtual Private Network) dan sebagainya, ini menjadi kelebihan tersendiri ketika diterapkan dalam Intranet.
Intranet berbasis teknologi Open Computing Standard, berbeda dengan konsep LAN konvensional yang berbasis teknologi proprietary milik vendor. Tingkat ketergantungan jaringan konvensional sangat ti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar